masih adakah keadilan di negeri ini?



Senin, 8 April 2013 pagi hari, temanku menjemputku di rumah. Rencananya kita mau pergi ke Food Market deket rumah buat sarapan pagi. Aku udah laper banget dan temanku gak nyampe-nyampe juga. Akhirnya setelah dia nyampe, kita langsung pergi ke Food Market.

Baru aja keluar dari gerbang pintu perumahanku, ada sepeda motor dari arah berlawanan mau masuk ke perumahaanku. Orang yang nyetir sepeda motor enggak pake helm dan bawa tangga besi panjang gitu. Orangnya nyetir sepeda motor sambil bawa tangga gitu di tangan kirinya. Hebat kan, semacam akrobat gitu deh orangnya.

Sialnya, gak ada angin gak ada hujan, orang itu jatuh beberapa meter di depan mobil temenku tadi. Temenku yang terlalu baik dan gentleman *juga agak bodo* turun dari mobil buat bantuin orang yang jatuh tadi. Keliatannya dia tukang bangunan yang lagi kerja di daerah perumahku. Pak satpam perumahanku juga langsung nyamperin orang yang jatuh tadi. Usut punya usut, ternyata orangnya tadi lecet-lecet dan spion kanan nya patah gara-gara menghantam aspal. Setelah motornya dipinggirin sama satpam perumahaanku, orangnya mulai nunjuk-nunjuk mobil temenku. Aku mulai ngerasa ada sesuatu yang enggak beres ini. Tapi aku gak boleh turun sama temenku. Katanya cewek bahaya kalo ikut-ikutan kayak gini. Errr!

Ternyata firasatku kebukti bener. Orangnya minta GANTI RUGI atas kebodohan yang dia lakuin sendiri. Dia jatuh sendiri dan minta temenku ganti rugi. Oh man! Please ya, kita enggak nabrak dia dan dia minta ganti rugi. Dimana-mana kalo minta ganti rugikan kesalahan dari 2 belah pihak atau sama-sama luka atau mobil dan motornya sama-sama rusak. Ini dia jatuh sendiri, kira-kira 2 METER di depan mobilnya temenku dan mobilnya temenku enggak rusak ataupun lecet. Ya iyalah, orang kita enggak nabrak. Kita enggak ngebunyiin klakson yang bikin dia kaget, kita enggak motong jalannya dia, dan kita ada di jalan yang bener. Duuuhh, mental orang Indonesia ini yaa.. selalu manfaatin kesempatan di dalam kesempitan.

Akhirnya temenku yang males ribut panjang lebar, ngasih beberapa lembar lima puluh ribuan. Aku yang ngeliat temenku ngasih uang, langsung buka jendela dan marahin temenku.
"Cepetan masuk sini, kita enggak salah kok disuru ganti rugi. Enggak usah kasih uang itu bapaknya!"
Orang yang jatuh tadi kaget dan ekspresinya berubah jadi semacam takut. Satpam perumahaanku juga bukannya belain yang bener, malah diem aja. Pergi kembali ke pos satpamnya. ASTAGA! Enggak tau diri banget sih satpamnya.
Aku teriak lagi, "Cepetan masuk! Ada mobil mau masuk perumahaan. Enggak usah kasih uang, kita enggak salah kok!"
Tapi temenku yang terlalu baik itu tetep ngasih uangnya dan akhirnya dia masuk mobil.

Akhirnya sepanjang perjalanan aku mangkel berat sama temenku. Aku ceramahin dia panjang lebar. Apa coba gunanya kasih uang ganti rugi kalo kita enggak salah. Kayak gitu itu malah ngedidik mental orang Indonesia jadi semakin jelek. Mereka jadi mikir, gampang banget minta uang ganti rugi ke orang yang bawa mobil. Tinggal pura-pura jatuh di depan mobil mereka, lecet-lecet dikit dan tinggal minta ganti rugi. 

Aku paling benci orang-orang yang enggak tau diri kayak gitu. Udah kelengkapan menyetirnya enggak lengkap dan enggak dipakai (helm) trus bawa tangga panjang segala. Tangga itu bisa buat celaka orang lain yang ada di belakangnya. Udah gitu minta ganti rugi atas kesalahan yang dia lakuin sendiri. Disini bukan uang yang aku permasalahin. Uang bisa dicari lagi dan aku juga tau orang yang jatuh tadi mungkin enggak punya uang sebanyak itu, tapi masalah mental dan harga diri. Yang bener aja, apa enggak malu minta ganti rugi sama anak kuliahan yang umurnya lebih muda daripada dia? Apa enggak malu minta ganti rugi gara-gara kebodohan dan kelalaiannya dia sendiri? Keliatannya sih enggak malu ya, karena dia seneng-seneng aja sih dapet uang. Memang sebagian juga kesalahan temenku yang nyelesaiin semuanya dengan uang. Tapi, apakah dia tidak punya hati dan harga diri? Dia bisa saja menolak uang tersebut, mengakui bahwa itu kesalahannya sendiri dan berterima kasih kepada temanku karena sudah membantunya. Namun, tentu saja tidak mungkin berakhir seperti itu. Setiap ada kesempatan dimanfaatin aja dan kalau bisa diporotin terus. Ckckck ..
Mau jadi apa bangsa ini kalau punya rakyat yang seperti ini?

Aku berpesan kepada orang yang mengendarai motor, tolong lebih berhati-hati jika mengendarai motornya, jangan mentang-mentang kecil trus bisa nyelip sana sini seenaknya, jangan mengangkut barang yang memang tidak bisa diangkut dengan motor (tangga, triplek dengan ukuran besar, besi, dsb). Ada rambu dan peraturan yang harus dipatuhi. Juga tolong pikirkan perasaan pengguna jalan lainnya. Jalan ini dipakai untuk kepentingan bersama. Dan jika anda melakukan kesalahan, tolong diakui secara fair. Kita manusia yang pasti pernah salah. Jangan memanfaatkan kesempatan dimana orang yang mengendarai mobil pasti salah dan harus mengganti rugi. Bayangkan jika anda ada di pihak yang mengendarai mobil, apakah anda mau bertanggung jawab atau mengganti rugi atas kesalahan yang anda tidak lakukan? Tentu saja tidak kan? Berterima kasihlah kepada orang yang sudah mau membantu anda dengan tulus dan jangan malah menimpakan kesalahan kepadanya : )